Tafsir Ali Imran Ayat 66 Berdebat Tanpa Ilmu
Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi
Tafsir Ali Imran Ayat 66 – Berdebat Tanpa Ilmu adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan Ayat-Ayat Ahkam. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi, Lc. pada Kamis , 29 Rabi’ul Akhir 1444 H / 24 November 2022 M.
Tafsir Ali Imran Ayat 66 – Berdebat Tanpa Ilmu
هَا أَنْتُمْ هَٰؤُلَاءِ حَاجَجْتُمْ فِيمَا لَكُمْ بِهِ عِلْمٌ فَلِمَ تُحَاجُّونَ فِيمَا لَيْسَ لَكُمْ بِهِ عِلْمٌ ۚ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
“Begitulah kalian, kalian berbantah-bantahan tentang apa yang kalian ketahui, maka kenapa kalian berbantah-bantahan tentang apa yang tidak kalian ketahui? Dan Allah mengetahui sedang kalian tidak mengetahui.“ (QS. Ali ‘Imran[3]: 66)
Beberapa pelajaran dari ayat ini adalah:
Celaan berbantah-bantahan tanpa ilmu
Berbantah-bantahan tanpa ilmu adalah sesuatu yang tercela. Hal ini dengan dasar firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: “Kenapa kalian berbantah-bantahan tentang apa-apa yang kalian tidak punya ilmu tentangnya?”
Betapa banyak kenyataan yang sangat pahit di zaman kita sekarang ini. Banyak manusia di hari ini berbantah-bantahan tanpa ilmu. Bahkan bantah-bantahannya itu hanya sekedar dengan dasar tuntutan dari akal mereka yang sangat pendek. Seperti ucapan sebagian mereka: “Kenapa jadi begini, kenapa jadi begitu, kenapa hal ini haram, kenapa yang ini halal, kenapa yang ini wajib, kenapa yang ini tidak wajib? dan yang semisalnya.” Mereka bertbantah-bantahan tentang hal yang mereka tidak punya ilmunya.
Banyak dari orang awam yang ternyata mempunyai sedikit kelebihan pandai berbicara. Dan kita tahu bahwa di antara penjelasan bisa membuat orang terpukau. Orang-orang awam ini mendebat penuntut ilmu tentang perkara yang dia tidak tahu.
Berdebat dengan ilmu
Diakuinya seseorang kalau berhujjah dengan ilmu. Jadi, kalau ada orang berdebat dengan dasar ilmu maka diakui. Akan tetapi dengan syarat dia punya niat yang baik. Dimana niat berdebatnya adalah untuk memenangkan kebenaran dan membatalkan kebatilan.
Adapun orang yang berdebat dengan maksud mengalahkan kebenaran dan memenangkan kebatilan (walaupun dengan ilmu), maka tidak diragukan lagi bahwa hal ini tercela. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَالَّذِينَ يُحَاجُّونَ فِي اللَّهِ مِنْ بَعْدِ مَا اسْتُجِيبَ لَهُ حُجَّتُهُمْ دَاحِضَةٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَعَلَيْهِمْ غَضَبٌ وَلَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ
“Dan orang-orang yang berbantah-bantahan tentang agama Allah setelah agama itu diterima, maka bantahan mereka itu tidak bermanfaat sama sekali di sisi Allah. Mereka mendapatkan kemurkaan Allah dan bagi mereka azab yang sangat keras.” (QS. Asy-Syura[42]: 16)
Di ayat yang mulia ini Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabarkan kepada kita bahwa orang yang berbantah-bantahan tentang agama Allah Subhanahu wa Ta’ala setelah diterima, maka mereka yang niatnya buruk ini akan mendapatkan murka Allah Subhanahu wa Ta’ala dan akan mendapatkan azab yang keras.
Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download mp3 kajian yang penuh manfaat ini.
Download MP3 Kajian Tafsir Ali Imran Ayat 66 – Berdebat Tanpa Ilmu
Podcast: Play in new window | Download
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/52493-tafsir-ali-imran-ayat-66-berdebat-tanpa-ilmu/